Jumat, 16 Januari 2015

Karena Aku Mencintaimu ( Part 3 ) - END

  Disinilah aku, di salah satu kolam renang umum. Setelah sebelumnya Aldi menjemputku akhirnya kami disini. Hanya ada aku, Aldi dan Niko yang berenang. Aku tak menyangka bahwa Aldi akan benar - benar menjemputku. Sekitar pukul 10.30 kami memutuskan untuk pulang.
"Ayo makan ntar biar Ariani yang bayar." ucap Niko seenaknya.
"Wah enak - enak." ucap Aldi.
"Yaudah ayo ga apa - apa. Biar aku yang bayar." ucapku menuruti ajakan Niko.
"Beneran lho Ar. Hmmm mie ayam bakso enak nih." Aldi mencoba memberi ide.
"Ya ayo ga apa - apa." balasku
Akhirnya kita makan siang di salah satu warung mie ayam bakso dekat salah satu universitas di Yogyakarta.
  Hari ini sangat melelahkan namun juga menyenangkan karena aku bisa pergi dengan Aldi. Dan juga Aldi sempat mampir ke rumahku. Terimakasih untuk hari ini Aldi.

  Hari berikutnya saat aku bertemu dengan Aldi, dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa diantara kita berdua. Ya dia selalu bersikap seperti itu.
"Kemarin aku pergi sama Aldi." curhatku.
"Kemana?" tanya Puspita padaku.
"Renang. Cuma bertiga, aku, Aldi sama Niko. Terus kita juga makan siang bareng terus ke rumahku."
"Ciee eheemm yang jalan sama Aldi." goda Puspita.
"Ssstt ga usah keras - keras." ucapku.
"Wah keren akhirnya kamu bisa jalan sama Aldi."
"Ya begitulah." ucapku cuek.

  Hari ini adalah hari minggu di akhir bulan. Seperti biasa aku hanya di rumah tak ingin memikirkan hal lain. Aku hanya ingin melepaskan penatku dirumah.
Ting .....
Siapa yang menganggu hari minggu indahku ini? Kubuka pesan yang masuk ke dalam hp ku.

From : Aldi
Kamu lagi apa, Ar? Ayo kita pergi keluar.

To : Aldi
Aku lagi ga ngapa-ngapain Al. Mau pergi kemana?

From : Aldi
Udah, kamu siap - siap aja. Ntar aku jemput.

Aku tak membalas pesan Aldi. Aku masih berpikir apa Aldi serius mengajakku keluar? Lalu dia mau menjemputku? Ah, sudahlah lebih baik aku bersiap - siap saja.

  Ternyata Aldi mengajakku ke sebuah taman dengan suasana yang nyaman. Tidak banyak orang disini, hanya terlihat beberapa orang saja. Aku dan Aldi duduk di salah satu bangku di bawah pohon yang teduh, lumayan jauh dari pusat perhatian. Cukup lama kita berdua hanya diam. Hingga Aldi membuka suara, memulai pembicaraan.
"Ada yang pengen aku bicarain sama kamu, Ariani." ucap Aldi dengan nada serius.
"Emang kamu pengen ngomong apa Al?" tanyaku.
"Aku pengen tanya sesuatu sama kamu." ucap Aldi, kali ini dia menatapku.
"Hmmm? Tanya apa?" tanyaku sedikit bingung.
"Apa kamu suka sama aku?" tanya Aldi tetap menatapku.
"Apa? A...pa maksudmu?"
"Aku tau kalo kamu suka sama aku, Ar. Sejak awal aku udah tau. Tapi kamu selalu berusaha buat nyembunyiin itu kan. Tapi kamu ga bisa bohong sama aku Ar. Aku bisa liat semuanya dari mata kamu juga sikap kamu." ucap Aldi dengan tersenyum meski tak menatapku lagi.
"Tanpa kamu bilang aku tau perasaanmu. Aku tau tiap kamu liat aku meski dari jauh Ar. Aku ga bisa terus - terusan diam pura-pura ga tau kalo kamu suka sama aku. Aku ga mau nyakitin kamu, Ar." Aldi mencoba menarik nafas dalam.
"Aku pernah bilang kan kalo aku sama kamu itu sahabat. Kamu udah aku anggap sahabat baikku, Ar. Aku selalu nyemangatin kamu karena kamu adalah sahabatku dan kamu emang hebat karena kamu itu kuat hadapin sikapku yang kadang dingin sama kamu. Kamu tau kan kalo aku emang gitu karena kita udah kenal lama dan kamu itu sahabatku"
"Aldi...." bibirku kelu, aku tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Aku bahkan sudah ingin menangis.
"Ariani..." ucapnya sambil tersenyum manis dan menatapku dengan intens.
"Aku ingin lebih dekat sama kamu." ucapnya sambil menggenggam tanganku dengan lembut dan jangan lupakan senyum manisnya.
"Ayo kita pulang, Ariani." ajak Aldi.

-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar