Sabtu, 17 Januari 2015

Untukmu

Untukmu,

Jika aku bicarakan cintaku dalam diam, maukah kau mendengarnya?
Mungkin tidak, karena kau hanya mendengarku dengan telingamu
Jika aku mencintaimu dalam gelap, maukah kau melihatnya?
Mungkin tidak, karena kau hanya melihatku dengan kedua matamu

Sedang kau mendengarnya dengan hatimu, mencintainya dengan perasaanmu
Karena kau juga bicarakan cintamu dalam diam, perlihatkan cintamu dalam gelap

Lalu kenapa kau perdengarkan padaku nyanyian, perlihatkan padaku cahaya
Ketika semuanya hanyalah permainan indera, atau mungkin ilusi semata?

Seharusnya kau tahu, ketika seseorang jatuh cinta bahkan hujan badai pun akan terlihat bagai tetes embun yang menyejukkan
Seharusnya kau mengerti, bukankah kau mengalaminya juga?

Seharusnya kau tak berada disana, berdiri di tempatmu saat ini
Agar aku tak belajar melihatmu dalam mata tertutupku
Agar aku tak belajar mendengarmu, dalam setiap nanyian tanpa suara itu

Dan kini aku merasa seperti berdiri terlalu dekat dengan sang mentari
Karena indah tak ada lagi disana, hangat tak lagi disana hanya sakit yang kurasa

Untukmu, dari bintang yang bersinar dibalik sang rembulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar